Postingan

Kita Yang Telah Asing

Gambar
                          https://pin.it/4DY2QHj Daun berguguran. Sudah dua kali semenjak pilihanmu mau mengasingkan diri. Sudah tiga kali hujan membasahi kepalaku semenjak aku yang menamaimu payung kehilangan topi rumputku. Jalanan sepi, kota berubah dingin padahal belum waktunya. Lampu-lampu kota menjadi remang-remang dan tertidur lebih cepat, hujan yang turun adalah mimpi buruk pada tangkai mata yang sudah memerah di malam kelam. Ibuku berubah tangis, tak ada pundak ayahku yang hangat seperti waktu kecil. Benar tidak ada rumah tempat berpulang dan berpalung bagi yang kehilangan separuh jiwa. Pada batas jiwa di ambang malam, jatuh baitan doa tubuhku. Bertanya kesekian-kali, Kita yang telah asing ini, apakah masih saling doa-mendoakan meski tidak lagi cinta-mencintai?

Detik-Detik Ketenanganmu.

Gambar
                https://pin.it/5tzIFMo Aku mulai menulis setelah kuyakinkan diriku bahwa malam lamat-lamat akan memikat dirimu datang lagi. Aku telah kehilangan separuh sejarah setelah saat itu kau cabut kembali jiwamu yang telah menjelma aku. Aku sepertinya terlalu mendalami cintamu bahkan kepergianmu tak kunamakan luka bagiku, tetapi adalah kerelaanku agar kau datang kembali dengan benar pada waktu yang tak bisa seenaknya kita keluar dan masuk. Aku pun seperti tegar. Kuat menanggung bebanku, kuat tanpa banyak berharap kau datang lagi seperti ini. Tetapi ketahuilah aku bukan lemah yang selalu berbicara tentang kalah dan bangkit tanpa benar-benar menginginkannya. Aku adalah takdir yang tidak mungkin mengkhianati diriku sendiri. Pada sebuah malam yang kutulisi, di antara langit dan bumi, terdengarkah kisah tentang jiwa yang pernah berlalu dan kuatnya jiwa yang selalu menunggu. Kuajak kau ke dalam sini, dalam detik-detik ketenanganmu yaitu jiwaku.